Sabtu, 15 Desember 2012

NASA bantah isu Kiamat dengan menampilkan Kalender Suku Maya



CALIFORNIA - Berakhirnya kalender penanggalan suku Maya yang dikaitkan dengan peristiwa kiamat pada 21 Desember 2012 terus menjadi sorotan. Kali ini, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) kembali menyanggah isu kiamat tersebut. 

Dilansir dari CNET, Kamis (13/12/2012), NASA dalam kampanyenya terus berusaha untuk menyangkal isu Kiamat dengan merencanakan sebuah video yang dirilis pada 22 Desember 2012 - sehari setelah Kalender Maya berakhir- dipercaya sebagai hari kiamat. 


Video itu akan menunjukan bahwa kalender Maya tidak benar-benar berakhir pada 21 Desember 2012 dan bangsa yang tinggal di semenanjung Yucatan, Amerika Tengah tidak memprediksi mengenai akhir kehidupan di dunia.


Melalui video itu, NASA mencoba mendiskusikan mengenai peradaban Maya termasuk bahasa, astronomi, dan pengukuran waktu yang telah banyak disalahtafsirkan oleh sejumlah pihak sebagai kiamat. 


Selain itu, NASA juga menjelaskan tidak ada planet Nibiru atau benda angkasa lain yang menuju bumi. Jika ada, benda tersebut mungkin sudah terlihat di langit.  Sementara isu Kiamat membuat sejumlah warga dunia resah, rumor ini memberikan dampak negatif pada kondisi psikologis seseorang. 

Bumi Akan Gelap Gulita pada 23-25 Desember 2012?




Ilustrasi Alignment of Universe (Foto: Suite101)


Beberapa waktu belakangan ini, rumor kiamat 2012 semakin santer terdengar. Di beberapa negara dunia, kabar mengenai berakhirnya dunia tersebut, selain dipakai sebagai "alat" untuk mendorong penjualan produk, tempat wisata serta pesta perayaan, juga memunculkan peringatan yang dilontarkan badan antariksa asal Amerika Serikat, NASA, agar penduduk Bumi waspada, terutama dalam menghadapai rumor Blackout (penggelapan).

Konon, peristiwa Blackout ini akan terjadi selama tiga hari, mulai dari 23 sampai 25 Desember 2012. Peristiwa ini juga menandai terjadinya Alignment of Universe atau Penyelarasan Alam Semesta.

NASA dikabarkan mengungkap bahwa Alignment of Universe berarti seluruh planet di sistem Tata Surya, akan berada dalam satu garis lurus yang sejajar. Formasi sejajar ini tidak menandakan akhir dari dunia, namun menunjukkan bahwa Matahari dan Bumi untuk pertama kalinya akan berada dalam posisi satu garis lurus.

Kabar mengenai Alignment of Universe ini bahkan bernada sedikit menakutkan publik. Sumber menyebutkan, bagi mereka yang tetap bertahan hidup, maka mereka akan menghadapi dunia baru. Namun, bagi mereka yang tidak siap, sebagian dari mereka akan berakhir riwayat hidupnya akibat ketakutan.

Dilansir Snopes, Kamis (13/12/2012), NASA menegaskan bahwa pihaknya tidak menginformasikan berita apapun terkait alam semesta yang berada dalam posisi sejajar atau peristiwa Blackout selama tiga hari. NASA atau ilmuwan lainnya tidak pernah mengemukakan pernyataan apapun mengenai hal tersebut.

Sementara situs Urbanlegends melaporkan, kata "Alignment" atau "Penyelarasan" dalam informasi ini tampaknya merujuk pada berlalunya Matahari, seperti yang terlihat dari Bumi. Matahari ini akan kabarnya akan berada di pusat Galaksi pada 21 Desember 2012.

Namun, peristiwa ini kabarnya terjadi setiap tahun di waktu yang sama. Fenomena ini tidak menimbulkan dampak apapun terhadap planet.